Masalah Kota Jember Pada Pembangunan yang Kurang dirasakan Oleh Masyarakat

|


Warga Miskin Terbanyak di Perkebunan

MZA Djalal Menilai Perkebunan Seperti VOC


JEMBER - Daerah yang paling banyak warga miskinnya ternyata berada di wilayah perkebunan. Kondisi itu juga terjadi di wilayah Jember. Maka dari itulah, pemerintahan provinsi (pemprov) Jatim akan memberikan bantuan semacam BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada sekitar 900.000 jiwa atau sekitar 490 kepala keluarga (KK). Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf.

Dikatakan, jumlah total warga yang masih berada di garis kemiskinan sekitar 9 sampai 10 juta jiwa. Sedangkan yang tergolong miskin sebanyak 1.200 KK..... dan yang hampir miskin sebanyak 1.300 KK.

Data itu diperoleh dari badan pusat statistik (BPS) yang sudah menuntaskan pendataan di Jatim. Data itu, kata Gus Ipul, sapaan akrab Syaifullah Yusuf, akan digunakan pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot di Jatim untuk mengentaskan kemiskinan secara drastis.

Dijelaskan, untuk tahun 2009, angka kemiskinan di Jatim turun hingga 25 persen. "Penurunan angka kemiskinan mencapai 25 persen. Itu luar biasa," terangnya. Namun, dari 38 kabupaten/kota di Jatim masih ada satu kabupaten di Madura yang malah jumlah warga miskinnya mengalami peningkatan.

Dia menjelaskan, data yang diperoleh dari BPS itu sudah by name by address. "Makanya sasarannya jelas. Dengan begitu, pemprov Jatim maupun pemkab/pemkot punya sasaran yang sama," terangnya. Karena itu, nantinya akan ada upaya mendorong bersama-sama bagi warga yang sangat miskin.

'Warga yang sangat miskin itu tidak bisa diberdayakan lagi. Genteng omahe separoh (genting rumahnya hanya setengah saja, Red), sekolah dan berobat tidak bisa," imbuhnya.

Masih menurut Gus Ipul, warga yang tergolong sangat miskin tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jatim. Termasuk di Jember yang memiliki wilayah perkebunan yang sangat luas. Namun, Jember dinilai cukup berhasil dalam pengentasan kemiskinan.

Indikasinya, angka IPM nya terus naik.

Gus Ipul menjelaskan, uang tunai bagi warga sangat miskin itu diberikan untuk merangsang tingkat pemberdayaan warga yang masuk kategori miskin. "Yang miskin itu visible, punya ketrampilan atau tenaga kerja, tapi tidak punya modal," terangnya.

Untuk yang miskin, kata dia, akan diberikan bantuan modal pemberdayaan. Warga miskin juga akan dicarikan pekerjaan. "Warga yang hampir miskin tergantung kepada kebijakan pemerintah," tuturnya. Program tersebut, akan mulai dilaksanakan tahun 2011 mendatang.

Untuk wilayah perkebunan, sambung Gus Ipul, perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak perkebunan yang kebanyakan milik BUMN dan pemkab/pemkot setempat. "Harus ada kerjasama yang baik. Salah satu contohnya bersama-sama mendirikan sekolah atau sarana kesehatan di daerah perkebunan," tegasnya.

Sementara itu, Bupati Jember M.Z.A Djalal mengatakan, daerah jember memang banyak wilayah perkebunannya. Dan selama ini, Pemkab Jember yang membangun infrastruktur wilayah di perkebunan. "Kita bangun infrastruktur, sarana kesehatan, dan pendidikan dari APBD," ujarnya.

Djalal melihat, sistem yang terbangun di perkebunan masih seperti sistem VOC pada era penjajahan Belanda. "Perkebunan itu seperti VOC. Semua hasil kekayaan dibawa ke Jakarta," terangnya. Sedangkan yang punya wilayah, dalam hal ini Pemkab Jember, tidak mendapatkan apa-apa.

"Seharusnya kabupaten dapat royalti antara 20 sampai 30 persen," terangnya. Dengan cara itu, kata Djalal, diharapkan akan memberikan sumbangan kepada Pemkab Jember yang akan dikembalikan ke warga sekitar perkebunan. (aro)
.

Anda sedang membaca artikel tentang Masalah Kota Jember Pada Pembangunan yang Kurang dirasakan Oleh Masyarakat dan anda bisa menemukan artikel Masalah Kota Jember Pada Pembangunan yang Kurang dirasakan Oleh Masyarakat ini dengan url http://nrc-tempurejo.blogspot.com/2010/01/masalah-kota-jember-pada-pembangunan.html, anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Masalah Kota Jember Pada Pembangunan yang Kurang dirasakan Oleh Masyarakat ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Masalah Kota Jember Pada Pembangunan yang Kurang dirasakan Oleh Masyarakat sumbernya.

0 komentar:

Posting Komentar

Coretan yang memberikan saran dan kritik pada postingan ini sangat di hargai meskipun hanya sekedar atau sejumput kata, agar blog ini dapat memberikan sumbangsihnya pada dunia blogger