Siswa tentunya akan belajar lebih giat lagi. Karena hal ini sudah dijadikan tradisi untuk mengukur seberapa tinggi tingkat penyerapan pengajaran disekolah selama tiga tahun. Bukan tidak mungkin prestasi belajar yang diperoleh selama tiga tahun di anggap tidak berguna jika dalam UNAS/UAS dinyatakan tidak lulus.
Sayang sekali waktu tiga tahun ditebus dengan kesalahan fatal yang mungkin kecil dengan kegagalan untuk memperoleh ijasah tanda kelulusan. Walaupun saat ini sudah ada kebijakan dari pemerintah bahwa bagi siswa yang tidah LULUS dapat mengikuti ujian kejar paket, namun kadang ijasah tersebut tidak sebanding dengan usaha dan juga harus mengeluarkan biaya serta tenaga lagi bagi siswa.
Dan adakalanya jika kita menyadari bahwa semua ujian atau UNAS?UAS itu adalah ibarat sebuah ujian, maka sandungan yang dilalui itu yang kadang para siswa tidak mengerti. Salah satu contoh dimana pada tiap tahun pagu atau batas nilai minimal kelulusan siswa sering berubah. Bahkan kadang perubahan ini juga mengakibatkan pola belajar siswa seperti mesin kepanasan. Dimana semakin dipacu akan mengakibatkan kerusakan fatal. Jika hal itu terjadi pada siswa, maka stress dan gangguan psikologi sering mengakibatkan siswa bertindak diluar akal.
Pada akhirnya, untuk menghadapi UNAS/UAS peran aktif Orang tua atau wali murid sangat dibutuhkan. Selain sebagai pembantu konseling untuk anak,juga berperan sebagai pendamping belajar. Karena boleh dikatakan orang tua juga sebagai sumber inspirasi untuk menemukan semangat belajar. Jika orang tua betindak dengan benar, maka diyakini prestasi anak akan bertahan bahkan meningkat.
Berdasarkan kesepakatan bersama (BSNP, Depdiknas, dan Depag) diputuskan jadwal Ujian Nasional sebagai berikut :
SMA/MA (20 — 24 April 2009)
- SMP/Mts (27 — 30 April 2009)
- SD/MI (11 — 13 Mei 2009)
- SMK/SMALB(20 — 22 April 2009)
Salah satu contoh dimana orang tua juga sebagai pendamping anak adalah dengan memberikan konsultasi arahan cara belajar yang benar. Namun juga memberikan kelonggaran yang bertanggung jawab kepada anak. Banyak siswa yang berprestasi karena peran aktif orang tua, misalkan membantu mencarikan alternatif cara belajar, memacu semangatnya dengan cara kekeluargaan yang bersifat membangun.
Semoga UNAS/UAS bukan merupakan momok yang menakutkan karena sesudah dengan adanya uji materiil tentang UNAS/UAS tentunya. Dimana atas berbagai masukkan tentunya diharapkan banyak perubahan tentang tatacara atau ketentuan UNAS/UAS itu sendiri.
SUKSES Selalu buat SISWA !!!!!!!!!.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar