Musik sebagai sarana pengugah kegiatan sahur sudah banyak dikembangkan warga disejumlah daerah. Di Jember, Jawa Timur misalnya dikenal musik patrol sebagai musik pengugah sahur.
Para kelompok musik patrol umumnya berhenti disuatu tempat tertentu berlatih berbagai lagu terlebih dahulu sebelum keliling perkampungan. Alat musik patrol sebenarnya tidak jauh beda dengan alat kentongan jaga malam.
Yang membedakan patrol merupakan paduan dari seruling dan kentongan berbagai ukuran sehingga tinggi nadanya beragam. Mereka membawakan lagu-lagu islami semisal shalawat, puji-pujian serta lagu-lagu Madura.
Dan malam tahun barupun Pemda Jember juga masyarakat mengadakan ajang tampil di sepanjang jalan Protokol kota Jember music Patrol ini. Sungguh begitu antusias dan semangatnya masyarakat Jember, sampai saat ini sudah ada banyak grup music Patrol di kota Jember. Bahkan sudah ada konsep regenerasi pemusik Patrol ini sampai pada jenjang anak-anak, yang mungkin akan melahirkan seniman-seniman music Patrol dengan kreasi music yang baru.
Upaya-upaya pelestarian kesenian tradisi ini tetap dipertahankan dengan tujuan Festival Musik Patrol akan menjadi agenda pariwisata Kabupaten Jember. untuk itu peran serta pemerintah daerah sangat diharapkan, salah satunya dalam bentuk pengakuan dan bersedia menjadi bapak angkat terhadap kesenian musik patrol itu sendiri.
Acara kesenian sebagai tradisi di bulan Ramadhan (Festival Musik Patrol) memang selalu ditunggu-tunggu baik oleh masyarakat kota Jember maupun mereka para pegiat seni patrol sendiri. terbukti selama 5 (lima) tahun berjalan ini acara yang digelar selalu sukses, bahkan pada bulan September kemarin sudah banyak masyarakat dan pecinta seni tradisi (musik Patrol khususnya) menanyakan kepada UKM Kesenian Unej selaku penyelenggara tunggal tentang acara Festival Musik Patrol. Lain dengan para pegiat seni patrol sendiri, hasil dari sosialisasi rutin antara UKM Kesenian Unej dengan mereka ternyata mereka sudah saling mempersiapkan groupnya semenjak bulan Agustus baik permainan, teknik, lagu ataupun beberapa aksi terbaru dari mereka.
Gelar Carnaval Musik Patrol yang merupakan event tahunan UKM Kesenian Universitas Jember ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat Jember. Sepanjang perjalanan dari kampus Tegalboto menuju alun-alun Jember, antusiasme para penonton sangat tinggi untuk bisa menikmati sajian musik ritmis dari pukulan dinamis kenthongan yang dimainkan tiap-tiap group musik peserta.
Di lain sisi, kerja keras mahasiswa Universitas Jember menggelar acara ini mendapatkan dukungan penuh dari para pelaku seni musik patrol. Terima kasih kepada UKM Kesenian Universitas Jember yang telah bersusah payah berusaha melestarikan budaya asli Jember ini. “Saya bangga kepada mahasiswa Universitas Jember yang memberikan wahana berkreasi kepada group musik patrol, sehingga bisa memacu gairah berkesenian para pelaku seni tradisi khususnya musik patrol dan sekaligus menjaga eksistensi musik patrol.”
Kegiatan ini bermaksud untuk memberikan ruang kepada seni tradisi khususnya musik patrol dalam mempertahankan eksistensinya. Bukan lagi menjadi suguhan belaka tapi menjadi ikon kota Jember yang sesungguhnya. Sehingga terwujud rasa memiliki dan bangga dikalangan masyarakat Jember khususnya dan Indonesia pada umumnya mengingat kebudayaan daerah adalah akar dari kebudayaan nasional.
Hal ini merupakan daya upaya kita semua untuk menjaga seni tradisi yang dimiliki bangsa, sehingga eksistensi kesenian tradisional kita juga terjaga. Dengan melestarikan seni tradisi yang merupakan warisan budaya yang tidak boleh hilang dalam kehidupan masyarakat kota Jember secara tradisional maupun modern..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
SDN WIRO 02
kaso'on boz
http://wirowongso02.blogspot.com
@SDN WIROWONGSO 02
http://1001mysoftware.blogspot.com
kunjungi jg
di
http://1001mysoftware.blogspot.com
Posting Komentar